Narator : "Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana atau di inggris di kenal sebagai DOG. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari"
1. Sangkuriang :"Tumang, Yuk ikut kejar babi jelek itu."
2.Tumang :"Guk..Guk..guk"(Geleng2)
3. Sangkuriang :"Maksudnya?"
4. Tumang :"Guk..Guk..Guk"(Geleng2)
5. Sangkuriang :"Hmm, Anjing goblok... Ngomong aja gak jelas. Pergi sana ! Jangan ikuti kami, Dasar anjing tak berguna"
6. Tumang :(berdiri lalu ngomong)"Biasa aja keles,"(Tumang pergi ke hutan)
Ketika kembali ke istana, 7. Sangkuriang : "Mama..Mama, Tadi Tumang si anjing goblok itu malas*an ma. Seperti pejabat yang di DPR ma.
8. Dayang Sumbi(Mama) : "APA...!? Anjing itu kamu buang!? dasar anak tak tau di untung...!!"(Tuuar, kepala sangkuriang di pukul dengan sendok nasi)
9. Sangkuriang :"Oke,, Ak Ra Po po"
Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika,
Dewa : "Dayang Sumbi, .. ,"
Dayang Sumbi :"Ha? Suara Siapa itu?"
Dewa : "MasUdin,.*eeh."
Dayang Sumbi :"Masudin??"
Dewa : "Ooops itu nama sebelum jadi dewa, Perkenalkan saya dewa"
Dayang Sumbi :"Owh, Dewa to.. Ada Apa"
Dewa :"Karena kamu sangat tekun bertapa saya persembahkan kepada mu hadiah"
Dayang Sumbi :"Ha? Suara Siapa itu?"
Dewa : "MasUdin,.*eeh."
Dayang Sumbi :"Masudin??"
Dewa : "Ooops itu nama sebelum jadi dewa, Perkenalkan saya dewa"
Dayang Sumbi :"Owh, Dewa to.. Ada Apa"
Dewa :"Karena kamu sangat tekun bertapa saya persembahkan kepada mu hadiah"
Dayang Sumbi :"Apa Itu?"
Dewa :"Seperangkat alat sholat di bayar tunai"
Dayang Sumbi :" Ha?"
Dewa :"Hehe,, gurau jak tadi... hadiahnya kamu akan di berikan kekuatan untuk selamanya muda dan memliki kecantikan Abadi"(----)
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.(Sambil narator membacakan, Pemain bergerak sesuai dengan apa yang di bacakan narator)
Dewa :"Seperangkat alat sholat di bayar tunai"
Dayang Sumbi :" Ha?"
Dewa :"Hehe,, gurau jak tadi... hadiahnya kamu akan di berikan kekuatan untuk selamanya muda dan memliki kecantikan Abadi"(----)
Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.(Sambil narator membacakan, Pemain bergerak sesuai dengan apa yang di bacakan narator)
(Naskah Ini Sengaja Tidak di Selesaikan, Silahkan teman-teman Edit sesuai Kemauan teman2, Agar muncul jiwa & Fikiran Kreatif dalam hati teman-teman, Terima kasih telah berkunjung)
Pada suatu hari
Sangkuriang :"Mii, papi pergi berburu dulu yah"
NARATOR : Padahal masih pacaran
Dayang Sumbi :"ia, papi jangan lupa otaknya ini, Oops Maksudnya ikat kepala"(sambil membawa ikat kepala)
Dayang Sumbi terkejut ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya.
Dayang Sumbi(di dlm hti) : "Ha? Luka itu persis seperti luka anakku yang telah pergi merantau. wajah pemuda ini sangat mirip dengan wajah anakku. wah aku takut. aku harus gagalkan proses peminangan ini"
Dayang Sumbi :"Wahai calon suami ku, untuk membuktikan seberapa besar cinta mu pada ku. aku ingin memberikan suatu persyaratan"
Sangkuriang : "Apa itu?"
Dayang Sumbi : " Aku minta kau membendung sungai Citarum, membuat sampan besar untuk menyebrang sungai & semua itu harus selesai sebelum fajar menyinsing"
Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “Tangkuban Perahu.”
Sangkuriang :"Mii, papi pergi berburu dulu yah"
NARATOR : Padahal masih pacaran
Dayang Sumbi :"ia, papi jangan lupa otaknya ini, Oops Maksudnya ikat kepala"(sambil membawa ikat kepala)
Dayang Sumbi terkejut ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya.
Dayang Sumbi(di dlm hti) : "Ha? Luka itu persis seperti luka anakku yang telah pergi merantau. wajah pemuda ini sangat mirip dengan wajah anakku. wah aku takut. aku harus gagalkan proses peminangan ini"
Dayang Sumbi :"Wahai calon suami ku, untuk membuktikan seberapa besar cinta mu pada ku. aku ingin memberikan suatu persyaratan"
Sangkuriang : "Apa itu?"
Dayang Sumbi : " Aku minta kau membendung sungai Citarum, membuat sampan besar untuk menyebrang sungai & semua itu harus selesai sebelum fajar menyinsing"
Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.
Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “Tangkuban Perahu.”