5 Teknik Propaganda yang Digunakan Nazi



1. Fuhrer

Dari semua propaganda fasisme yang dilakukan oleh Nazi Jerman, yang paling hebat dan efektif adalah adanya pengkultusan sosok seorang Fuhrer—Adolf Hitler yang menunjuk dirinya sebagai seorang pemimpin sejati Jerman. Sosok Fuhrer yang dipuja-puja oleh para pengikut dan sekutu yang setia, juga merupakan sosok yang disegani dan diperhitungkan oleh para musuhnya. Fuhrer adalah jelmaan Hitler yang karismatis, pandai berbicara, dan berani-mampu mematahkan pernyataan-pernyataan lawan bicaranya. Sebagai seorang orator ia memiliki kemampuan retorika yang sederhana dan efektif yang mampu menggerakan massa tertentu. Hitler selalu memastikan kehadiran sosok Fuhrer di dalam benak dan kehidupan para pengikutnya. Bisa dibayangkan Nazi tanpa seorang Adolf Hitler, mungkin bukan ancaman berarti bagi negara-negara sekitarnya.

2. Musik dan Opera (Budaya)

Berdasarkan pernyataan Hitler, tiga dewa komposer yang selalu menyajikan komposisi luar biasa dalam musik Jerman adalah Ludwig Van Beethoven, Anton Bruckner dan Richard Wagner. Berhubungan dengan pernyataan tersebut, musik Wagner adalah favorit para Nazi. Hal tersebut berkenaan dengan sikap keras Wagner terhadap kaum Yahudi yang ada di Jerman—pada tahun 1850 ia menerbitkan sebuah essai dengan judul, Judaism in Music, yang menyebutkan adanya upaya Yahudi dalam meracuni budaya popular. Mungkin hal inilah yang disukai oleh para Nazi, karena melalui Wagner tersebut mereka kemudian menggunakan romantisme masa lalu dan mengarahkan ideasi-ideasi Jerman masa lalu dalam Parsifal dan Der Ring Das Nibelungen, terlukiskan kuat di dalam sebuah propaganda nazi. Mereka menjadikan sebuah rangkaian sejarah masa lalu menjadi mitos, yang digunakan untuk menghimpun kekuatan idealisme.

3. Mitologi, Dongeng dan Agama

Peranan mitologi dan dongeng—cerita rakyat, memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan ide Nazi terhadap kehidupan dan tradisi rakyat Jerman. Pandangan Partai Nazi terhadap agama sangatlah kompleks, namun dalam pandangan Hitler agama memiliki kekuatan penting dalam kehidupan masyarakat Jerman—terutama penggambaran dan penyimbolan yang dimiliki oleh agama kristen. Karya seni yang mengandung paham kristen memiliki nilai sama dengan penyimbolan bangsa Teuton akan dewa dan dewi yang dipujanya. Penggunaan simbol agama itu kemudian digunakan Nazi untuk menghimpun kekuatan dari segi keyakinan kristen, tradisi tua Jerman, sehingga menyokong pergerakan Nazi. Selain itu juga pada tahun 1938 beberapa perwira senior Nazi mengunjungi Tibet, mereka tertarik karena sebuah keyakinan dan kebudayaan yang ada di sana, sehingga muncul dugaan melalui perjalanan ini muncullah konsep Aryan diagung-agungkan.

4. Propaganda Anti Komunis


Partai Komunis dan marxisme internasional merupakan musuh ideologi bagi Nazi Jerman, dan paham tersebut ada di dalam negara Jerman sendiri maupun di luar negara Jerman. Dan sebuah serangan terhadap komunisme-marxisme, tidak dimaksudkan untuk mematikan gerak penyebaran komunis di Kota-Kotadi Jerman saja, melainkan juga negara-negara penganut komunisme-marxisme lainnya. Terutama Uni Soviet dan Cina. Film adalah sebuah propaganda yang sering digunakan untuk menghadapi dan mematahkan komunisme, sementara poster-poster yang ditempelkan menyebarkan kebanggaan dan keunggulan sebagai seorang Jerman dibandingkan orang-orang Soviet. Di awal karirnya Hitler bahkan menyamakan seorang komunis dengan yahudi, sehingga keduanya adalah hambatan menuju Jerman Raya.

5. Mein Kampf


Mein Kampf (Perjuanganku) adalah mahakarya Adolf Hitler, sebuah buku semi auto-biografi, yang ditulisnya semasa di tahan atas kegagalannya dalam misi Munich Putsch. Ia mengombinasikan perjalanan hidup dengan rangkaian ideasi politik, dan argumentasi-agumentasi kekerasan rasialnya. Isi buku ini sebagian masih dianggap biasa saja dan tidak mengejutkan. Namun memiliki peranan penting dalam 16 kematian anggota partai di dalam sebuah upaya kudeta yang gagal. Dari peristiwa tersebut munculah sebuah mitos yang dimainkan oleh partai Nazi selama berkuasa. Dari penerbitan buku Mein Kampf di tahun 1925 dan terutama selama Hitler berkuasa, mendulang sukses besar bahkan 10 juta salinan kemudian dicetak dan diterbit kembali hingga perang berakhir. Namun tidak setiap pembacanya merasakan sebuah kekaguman akan buku ini, sahabat sekutunya, Benitto Mussolini mengatakan,”buku besar yang membosankan, yang tidak ingin aku baca.”

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

 

Belajar Com Copyright © 2008-2009 | Edited By : Muhammad Wahid